Tribute to Onno W.Purbo

Rabu, 6 Februari 2008, saya jalan-jalan ke Gramedia. Lama tidak pernah belanja buku, kesibukan sebagai pengajar TIK plus side job sebagai network engineer kelas teri :), benar-benar menyita waktu sehingga kesempatan untuk refreshing sulit didapat.

Tujuannya sih mencari buku tutorial Open office buat acuan saya mengajar di sekolah. sulit juga mencari buku tersebut, masih sedikit penulis komputer yang mau menyusun buku berbasis open source rupanya. Berbeda dengan M$ yang punya konter khusus mulai dari excel, word dsb.

Di kouter/rak linux saya memulai pencarian buku yang saya butuhkan tersebut. kettka mata saya mulai menelusuri buku-buku yang tersedia, pandangan saya terbentur sebuah buku terbitan Dian Rakyat karangan pak Onno W. Purbo berjudul “Pedoman Membangun Server Linux untuk Sekolah dan Usaha Kecil Menegah”.

hmm..,, Saya jadi ingat sebuah posting saya pada sebuah forum mengenai penulis dan kepeduliannya terhadap sekolah. Dalam posting tersebut saya menulis betapa sulitnya menemukan seorang yang pakar IT mau memberi perhatian terhadap automasi sekolah.Pak Onno berbeda, alih-alih terjun ke dunia pendidikan tinggi atau coorporate yang menjanjikan kemewahan dan proyek-proyek bernilai tinggi ia banyak menyisihkan waktunya pada perkembangan IR di sekolah yang relatif “kering”.

Saya mencatat beberapa buku karangannya yang memihak sekolah. beberapa kegiatan seminar dan website yang melibatkannya pun rata-rata bertema penerapan IT di sekolah.

Secara kebetulan saya mengetahui sedikit latar belakang beliau, seorang dosen dan pernah menjabat kepala UPT Perpustakaan ITB plus pemrakarsa CNRG. Dimasa lalu saya pernah bertemu beliau ketika berkunjung ke kampus tempat saya bekerja dan mengikuti salah satu seminar yang diselenggarakannya.

Terus terang beberapa konsep implemntasi IT untuk sekolah telah saya coba dan dinikmati siswa-siswi saya selain beberapa sekolah di Depok dan Jakarta yang saya tangani.

Hingga saat ini masih sangat sedikit IT’ers yang sudi ngoprek, begadang untuk membuat sesuatu yang bisa dimanfaatkan di sekolah. Sebagai contoh CMS sisinfo sekolah buatan anak bangsa belum ada yang “well implemented” perguruan tinggi jurusan IT pun enggan menjadikan sekolah sabagai lahan PKL mahasiswanya. Ada kesenjangan yang besar antara determinasi IT di perguruan tinggi dengan pendidikan menegah dan dasar.

Sangat berbeda dengan perkembangan open source secara global yang telah menghasilkan produk-produk edutainment yang cukup kaya bagi pendidikan pra sekolah,dasar dan menegah. Di Indonesia masih dibutuhkan orang-orang seperti Pak Onno yang menjadi inspirator pengembangan dan pemanfaatan IT di sekolah.

2 thoughts on “Tribute to Onno W.Purbo

  1. cengek

    mungkin kita sendiri terlalu terkota-kotak dengan jarak antara IT dengan pemanfaatan di masyarakat kita, karena dependenci “profit” .
    lalu terobosan apa yang perlu kita buat ?semisal, SMA menjalin dengan pihak kampus untuk sudi menurunkan para “biara” ke lapangan ?.

    Harus kita (sekolah) yang minta atau kampus yang mengulurkan tangannya?

    Balas

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s