Tak terasa pemasangan firewall dengan IPCop di sekolahku telah berjalan sekitar 6 bulan. Aktifitas berinternet dibawah pengawasan sang satpam jaringan ini langsung atau tidak langsung merubah cara users berselancar.
Banyak yang kecewa pasti, tapi manfaat yang diperoleh sebenarnya cukup banyak, meski manfaat ini tidak dirasakan langsung. Misalnya dengan dibloknya situs-situs yang disisipi pishing, exploit, virus dsb bisa diminimalisir sehingga sistem komputer dari para user lebih terjaga. Selain itu stabilitas akses saat siswa praktek dapat dipertahankan dengan mengurangi akses dari luar.
Jadi meski ada nada-nada sumbang akibat pemasangan firewall di jaringan sekolah secara keseluruhan sudah pada jalur yang benar.Alasan memilih IPCop.
Ada banyak firewall yang bisa dipakai, lalu kenapa IPCop yang menjadi pilihan?
-
Free (aplikasi bebas): IPCop didistibusikan dibawah lisensi GPL. Berbeda dengan Microtik, Norton firewall, Mc Affee firewall yang berbayar, sulit buat sekolah menganggarkan belanja software saat ini.
-
Simple : Dalam proses instalasi cukup sederhana, serta memiliki dukungan dari komunitas yang cukup baik indonesia maupun dunia. Panduan instalasi dan pengelolaan tersedia secara memadai memungkinkan user yang memiliki latar belakang pengetahuan terbatas seperti kebanyakan tenaga TI sekolah (termasuk saya), bisa menerapkannya.
-
Complete and Stable: Meski sederhana IPCop diakui memiliki fitur dan tingkat keamanan yang tinggi layaknya firewall level corporate, reliabalitasnya pun sangat baik sesuai standar keamanan linux. Tersedia banyak aplikasi tambahan (addon), seperti URL Filter, Block out traffic (BOT), Who is Online (wio), Advance proxy, cop filter, open VPN dsb.
-
Minimum hardware requirement : Mesin firewall dengan IP Cop cukup dengan CPU Pentium I Harddisk 5 Gb 2 lancard 10 Mbps telah berfungsi dengan baik. Yang harus diperhatikan adalah ketahanan CPU yang harus hidup selama akses internet digunakan.
IPCop bisa diterapkan pula untuk penerapan internet wirelas (wifi), Dedicated Webserver, dan sebagainya dengan pemetaan struktur jaringan yang user friendly (green, blue, orange, red). Cara atau ini terbukti membuat konfigurasi IPCop lebih mudah dipahami.
Disamping itu beberapa aplikasi bawaan linux seperti squidguard, Dansguardian bisa diterapkan sebagai addon.
Untuk implementasi di sekolah tentu tidak perlu semua addon dipasang, asas kemudahan menjadi isu penting karena kebutuhan juga kemampuan tenaga IT yang terbatas. Fitur penting yang banyak dicari sekolah adalah URL Fitering ;).
Sedikit cerita, disekolah kami, beberapa terminal berada diluar jangkauan pemantauan admin, dengan fasilitas FL_Teacher dan Italc guru bisa memantau situs-situs yang dibuka siswa / user. Ketika, lebih jauh dengan addon WiO dapat dilihat terminal yang online saat itu. Kemudian dibantu penelusuran log (proxy log) dapat diketahui kapan dan kesitus mana semua terminal yang melalui IPCop digunakan.
Dengan cara itu kita bisa mmbuat daftar blacklist terhadap beberapa URL yang dianggap perlu ditutup aksesnya. Selain itu dalam beberapa kasus, beberapa terminal yang digunakan secara tidak bertanggung jawab dapat di suspend sementara waktu.
Meski begitu upaya menyelinap (sniffing) terhadap firewall mungkin saja terjadi. Akan tetapi isu ini tidak sepenting penerapan firewall di perusahaan atau kampus.
wahh..IPcop ya. baru tahu nih…hehe…gratisan ya?? Minimum requirementsnya enteng banget ya?? Hebaat…makasi infonya.. 🙂
hallow aku sangat tertarik dengan ipcop ,tapi masih bingung
memulainya dari mana….!
Coba aja mampir ke Blog ane..neh…gan, cari artikel dengan judul Satpam Jaringan…
ass n ‘dmorning mas adhi.slm knl dr langkat ni.share ms excel utk administrasi sekolah.alhamdulillah trik ms excel mas kmrn sy coba berhasil.mgkn temen2 juga ada y tau, mhn share ya.
Saat Ini saya lagi siBuk NgerJa’in Skripsi..”saYa masaNg jaRigaN WLAN menGgunaKan IPCop disekolaH smp..”URL filter-nya sudah saya coba..tapi satu lagi nih permasalahannya..”untuk Hak Izin Akses-nya bisa kan pakai IPCop??
MaKasih..*_^