Bermula dari terkumpulnya temen SPG di fecebook, berlanjut ke rencana kopi darat dalam bentuk halal bihalal di KRB (Kebun Raya Bogor).
Datang terlambat dan ada sebagian kecil yang pulang. Meski sebagian wajah sudah tampak jauh berbeda tapi semuanya tampak begitu familiar.
Yang pasti, gurat wajah kedewasaan, wise and … old of course. Tapi sebagian begitu akrab dengan apa yang tersimpan dalam ingatan saya sekitar 20 tahun lalu.
Betul.., kami adalah para siswa alumni SPG Negeri Bogor angkatan 1989,90,91 (akt terakhir).
Bertemu teman lama tentu menyenangkan sekaligus mengusik kenangan lama yang sudah cukup dalam tersimpan. Ada banyak cerita selama kami bersama dan lebih banyak lagi setelahnya hingga hari pertemuan itu.
Kenyataan yang cukup mengejutkan saya.., setelah kurang lebih 20 tahun.., dengan segala perubahan fisik dan psikis akibat terpaan waktu…, ada sesuatu yang tidak berubah dari tiap teman-teman yang saya kenal 20 tahun lalu.
Semacam blue print kepribadian atau karakter yang tercetak dan segera dikenali meski 20 tahun telah lewat. Ada seorang teman yang suka melontarkan humor dengan gaya bahasa dan gerakan tubuh yang khas, dan itu masih dilakukakkannya.
Ada teman yang mengenalkan diri demgan pendekatan “agak” mengintimidasi meski niat sebenarnya berusaha mengakrabkan diri. Satu teman lagi datang mengajak bersalaman, ikut ber foto dan pergi ke kumpulan teman lain tanpa mengeluarkan banyak kata.
Saya sendiri, datang seperti anak ayam kehilangan induk karena dulunya bukan siswa populer dan begitu menemukan teman dekatnya dahulu segara mengabaikan yang lain.
Sulit dipercaya dengan segala keberuntungan dan kegagalan yang dialami dalam perjalanan hidupnya, setiap orang seperti mempertahankan karakter pokoknya. Barang kali itu yang membuat setiap pribadi unik dan tak tergantikan.
Pelajaran yang saya ambil dari pengalaman ini adalah, kepribadian sesorang terbentuk pada usia-awal, dan some how, karakter itu mengkristal menjadi identitas pribadi yang unik dan khas. After that, it will never been changed for good.
Terkadang memang begitu kang adhi, kalau kita ketemu sama temen-temen dulu, sebisa mungkin kita berusaha merewind fikiran kita ke masa itu dan tentu juga dengan perbuatan dan celotehan…
senengnyaaa…
iya pasti senengnya sih ndry.., kayak ngebuka album usang yang baru ketemu di gudang. Begitu dibuka semuanya kembali ke “waktu “itu”..
Memori.., mesin waktu kita untuk kembali dan merewind kenangan yg pernah tersimpan …
karakter emang ga bisa diubah katanya….
ajaib kalau anda masih bisa mengingat teman2 masa sekolah.
sebagian besar teman sekolah udah ga disimpan di memori kepala saya 🙂
Jujur pada awalnya nggak banyak yang saya inget, tapi setelah ketemu semuanya ingatan yang terpendam dalam seperti naik lagi ke permukaan.
Waktu kita sekolah dulu, kadang suka becanda “gimana ya seandainya kita-kita ketemu lagi puluhan tahun sesudah ini???, pasti banyak berubah.???”, kenyataannya tidak begitu…, semuanya hampir persis seperti sebelumnya..
Cuma sayang-nya semua nomor telp mereka kehapus karena HP ke reset..
yaahh selamat tinggal masa lalu ….!!!
jadi pengen ngutip ucapan Einstein lagi : setiap orang punya mesin waktunya sendiri : kenangan untuk kembali ke masa lalu dan khayalan untuk menuju masa depan…
karakter atau tabiat seseorang memang susah diubah, paling2 menjadi berbeda dari biasanya hanya beberapa saat, abis itu balik seperti semula. salam dari pernikahan adat Indonesia.