Setelah bermigrasi secara bertahap ke dunia open source, sulit membayangkan bahwa masalah-masalah di dunia Microsoft yang dipenuhi mitos akan kembali menghantui saya.
Tapi itulah yang terjadi. Semua upaya throuble shooting berdasarkan insting kembali harus saya ingat supaya laptop adik, sebuah tablet toshiba berbasis prosesor centrino bisa kembali digunakan.
Mudah ditebak, penyebabnya adalah segala jenis mallware (virus, trojan, spware dll) yang bersemayam di harddisk secara perlahan menggerogoti setiap sendi perangkat lunak mulai dari sistem operasi, aplikasi hingga data.
Pada tahap yang sangat kronis, sistem menjadi crash dan opsi terakhir yang tersisa adalah melakukan instalasi ulang.
Masalahnya…, tablet tersebut tidak dilengkapi CD/DVD-Rom yang setelah saya browsing tidak kompatibel dengan CD External apapun kecuali DVD bawaan yang sayang-nya tidak saya miliki.
Artinya tidak ada cara untuk melakukan proses booting melalui media eksternal
Akhirnya satu-satunya cara adalah mencabut harddisk dan menyisipkan sistem dari menggunakan laptop lain.
Berbekal netbook zyrex bee yang ada usaha pemyisipkan sistem ke harddisk dicoba dengan menemui beberapa masalah.
Masalah pertama perlu cd eksternal via USB serta CD bootable dengan sistem operasi DOS..
Setelah pemformatan harddisk dengan sistem operasi baru bisa dilakukan. Hanya saja harddsik yang diformat itu belum berhasil melakukan boot sendiri karena belum diset sebagai partisi aktif. Sedangkan untuk bisa dijadikan sebagai partisi yang aktif harddisk yang terkoneksi melalui USB itu harus terbaca sebagai Disk 1 saat dibuak dengan FDISK. Akhirnya solusi ditemukan dengan menonaktifkan (disable) harddisk dalam laptop dari bios.
Sebelum dipasang di laptop tidak lupa saya copy folder I386 dari CD Ms Windows XP ke harddisk. Kemudian setelah itu baru harddisk dikembalikan kehabitatnya (Toshiba Portage M200).
Proses booting berjalan mulus hingga muncul C prompt. Masuk ke direktori i386 untuk kemudian mengeksekusi file winnt.exe
Awal proses instalalasi seperti akan berjalan mulus hingga muncul pesan “windows sedang menhcopy file-file ke dalam harddisk”. Sampai proses ini instalasi berhenti tanpa indikasi apapun.
Setelah kembali browsing ternyata sistem operasi membutuhkan file smartdrive.exe saat booting. Sayang di dalam CD DOS yang saya miliki tidak ditemukan filetersebut. Akhirnya kembali ke dunia gugel.
File smartdrv.exe saya masukkan ke dalam file autoexec.bat agar dieksekusi secara otomatis saat booting akhirnya proses instalasi Ms Windows XP pada Toshiba Portage adik saya bisa berjalan sampai selesai.
Selesai itu masalah berikutnya adalah mencari driver-driver untuk pheriperal yang dibutuhkan. Ternyata beberapa device yang vital tidak terdeteksi secara otomatis seperti Lancard, VGA, sound card
Untungnya meski tablet PC ini masuk katagori lawas, Toshiba masih menyediakan driver-drivernya secara lengkap. jadi selanjutnya proses inisiasi divice driver berjalan relatif lancar.
After all…, pengalaman berjibaku menginstall laptop dengan OS nya mas Bil Gates ini jadi semacam nostalgia tahun-tahun silam dimana install format, nyari dan nginstall driver jadi lingkaran ritunitas yang seperti hampir nggak pernah putus.
Setelah sekian lama saya menyadari bahwa skill saya hanya berputar disitu plus adu argumentasi seputar mitos-mitos yang berkembang seputar trouble shooting yang berbeda di setiap kepala.
Kalau bukan demi ade kayaknya nggak banget deh, ini pun akbatnya beberapa kerjaan desain, coding sama jaringan sempat terbengkalai bela-belain ngoprek.