Saat ini hampir tidak ada sekolah tanpa keberadaan komputer, bahkan dapat dikatakan pihak sekolah dan masyarakat menempatkan ketersediaan fasilitas IT sebagai salah satu parameter mutu suatu sekolah.
Namun kadang persepsi ini menjerumuskan sekolah untuk secara allout berinfestasi dibidang IT. Dan tidak jarang hal ini tidak selalu berbuah manis.
Kita mencatat banyak kasus seperti misalnya besarnya biaya pemeliharaan akibat buruknya instalasi listrik, penggunaan yang kurang terkontrol tidak bertanggung jawab, beban daya yang melonjak secara drastis serta banyak masalah lainnya.
Kebutuhan penerapan IT di masing-masing sekolah tentu berbeda, Misalnya sekolah tingkat SD jelas sangat berbeda kebutuhannya dengan SMK jurusan Multimedia misalnya.
Bagi SMK Multi Media sangat dibutuhkan komputer-komputer yang powerfull untuk kebutuhan video editing dsb. Juga perlu media penyimpan yang besar serta fasilitas multimedia yang komprehensif. Hal-hal tersebut tidak terlalu mendesak di tingkat SD.
Selain itu, faktor keamanan pun perlu jadi pertimbangan karena sekolah umumnya tidak memilik cadangan dana jika terjadi kehilangan atau kerusakan dalam jumlah besar.
Dengan keragaman kondisi masing-masing sekolah yang ada, mulai dari kota besar sampai daerah terpencil, sekolah perlu cerdik membuat strategi penerapan IT di sekolahnya masing-masing.
Adi Wirawan 