Ide siswa belajar pake laptop mungkin terkesan dipaksakan, terutama jika itu diterapkan di sekolah kelas menengah ke bawah. Banyak skeptisisme yang harus dijawab. Ada keterbatasan finansial, kemampuan untuk membeli dan memelihara. Selain itu pendayagunaan perangkat IT ini untuk secara produktif jelas merupakan sebuah tantangan besar yang perlu dijawab.
Meski akses teknologi bagi dunia pendidikan sudah disadari sebagai suatu yang sangat vital, tapi sejauh mana pemanfaatan ini benar-benar bisa memberi kontribusi secara optimal dengan mengeleminir efek sampingan teknologi yang selalu menghantui dunia pendidikan kita?
Dari hasil observasi perilaku siswa, Perangkat IT lebih menarik bagi siswa sebagai alat entertaiment dibanding alat edukasi. Menumbuhkan kesadaran positif terhadap IT pada siswa bukan sebuah pekerjaan ringan.
Assalamu’alaikum Wr. Wb…
Ada betulnya dan ada juga yang kurang betul (maaf)…. 🙂
Yang jelas pasti ada segi positifnya dan tentunya juga selalu ada sisi negatifnya, apalagi saat sekarang dimana hampir seluruh warnet dipenuhi oleh para pelajar dari SD, SMP hingga SMA yang hanya melampiaskan nafsunya untuk bermain Game Online atau sekedar melakukan update status di FB.
Pengalaman di SMAIT Al Kautsar yang baru2 ini telah menggunakan Netbook sebagai alat utama dalam belajar dengan menggunakan E-book sebagai pengganti Buku Cetak juga ada sisi positif dan negatifnya. Namun, belajar dari prilaku siswa dalam memanfaatkan Netbook tersebut, kami mau tidak mau harus mengimbanginya. Yang pada akhirnya pihak sekolah melakukan pemantauan secara langsung (melalui RemoteViewer) apabila Netbook tersebut terkoneksi dengan HotSpot Al Kautsar atau melakukan pemantauan secara tidak langsung dengan menginstal salah satu software Keylogger di Netbook mereka. Plus harus melakukan filter ketika Netbook tsb sedang online dengan memanfaatkan fasilitas OpenDNS.
Semoga bermanfaat…..