Terdorong simpati penderitaan penduduk Gaza, di berbagai web site termasuk blog-blog bermunculan ajakan untuk memboikot produk Israel dan Amerika. Ada rasa solidaritas yang sangat kental dan perlunya bebrbuat sesuatu untuk menunjukkan sikap tidak setuju atas agresi militer secara brutal terhadap rakyat palestina di Gaza. Lalu, apakah dengan segala upaya partisan, kelompok ini mampu memberi tekanan pada dua negara itu. Apakah perusahaan-perusahaan yang berlabel Amerika Israel mengalami guncangan ekonomi, apakah masyarakat serta merta berhenti mengkonsumsi produk-produk kedua negara tersebut? Menurut saya sebagai sebuah reaksi, “Aksi boikot” telah berhasil mensosialisasi di tengah masyarakat entah itu diikuti atau tidak. Hampir sebagian orang pernah menemui tulisan seperti ini. Sayangnya secara ekonomi politis aksi boikot tidak efektif. Dalam situasi perdagangan global, sulit bagi hampir semua orang untuk melepaskan diri dari mengkonsumsi produk kedua negara itu. Contoh sederhana, Komputer yang kita menggunakan pasti menggunakan produk Amerika yang banyak memberi keuntungan finansial secara tidak langsung pada pengusaha yahudi. Kalau tidak menggunakan prosesor Inter, AMD apa yang bisa kita pasang sebagai otak komputer kita?. Boikot produk makanan cepat saji pun akan lebih merugikan ekonomi kita dibandingkan jika kita memboikotnya. Bayangkan peningkatan angka pengangguran yang terjadi jika Mc Donald, KFC dll ditutup. Pertanyaannya, apakah kita hanya bisa berdoa dan berdemo saja untuk menunjukkan solidaritas terhadap tindakan dua negara ini?. Dalam sebuah komunitas global, sebenarnya banyak opsi lain yang bisa dilakukan untuk tidak sekedar menunjukkan sikap menentang sebuah isu politik, kemanusiaan, agama. Insiden 3 minggu di Gaza telah menunjukkan bahwa masyarakat internasional bisa berbuat banyak. Opini Global mampu menghentikan berlangsungnya kekejaman Israel. Sebagai contoh, upaya sekelompok pemulung di Indonesia yang mengumpulkan donasi behasil mencuri perhatian dunia setelah ditayangkan di televisi Internasional Al-Jazeera. Kegigihan MERC (Bulan sabit Merah) untuk menerobos blokade Israel dan Mesir untuk menyelamatkan para korban Gaza di tengah medan pertempuran berhasil menarik simpati internasional. Sebelum dan pasca gencatan senjata, bantuan-bantuan yang dikumpulkan berbagai komunitas berhasil mengakumulasi jumlah yang tidak sedikit untuk meringankan penderitaan mereka. Lebih jauh lagi ini menyadarkan semua pihak baik Hamas, Israel dan lainnya bahwa penduduk Gaza tidak sendiri menanggung penderitaan mereka. Menyimak perkembangan demi perkembangan yang terjadi terakhir di timur tengah ini, bisa kita simpulkan bahwa beberapa hal penting yang bisa kita perbuat dan sangat efektif adalah Penyebaran informasi yang intensif dan setiap orang bisa berperan di dalamnya. Demo secara Damai dalam skala besar dan serentak Bantuan medis dan kemanusiaan dari para sukarelawan yang berani. Salah metoda penggalangan dana melalui SMS seperti yang dilakukan Depsos memiliki potensi besar. Agenda berikutnya adalah bagaimana agar pelanggaran kemanusiaan yang terjadi di Gaza tidak terulang lagi serta menyeret petinggi Israel yang bertanggung jawab atas tindakan mereka di Jalur Gaza ke Mahkamah Internasional.
aww.
artikel bpk yg ni ckp mnarik, smg sj tragedi smacam ni tdk trulang la\g. tp ni mmbuktikan kbnaran firman Allah aza wa jalla bahwa org2 Yahudi&Nasrani tak kn ridloh hingga qt mgikuti “millah” mereka. tapi mnurutq ad hal pnting yg harus qt,yakni menyadarkn org2 dekat qt tuk kembali mmgang teguh aqidah ISLAMnya. (^_^)v
hmm…, amin